Drama ini saya buat untuk Ujian Praktik B. Indonesia.
Drama yang saya buat ini bisa diperankan oleh 11 orang pemain, dan memuat cerita tentang anak sekolah yang sangat nakal dan selalu jahil terhadap teman barunya. Selanjutnya? Baca aja yaaaaaa;;)
Langsung aja yuukkkkk,, Cekidooottttt =))
ULAH SEORANG REMAJA NAKAL
Di
suatu Sekolah Menengah Pertama (SMP) ternama di Bandung, tepatnya di kelas IX –
F terdapat 4 orang siswa satu geng yang selalu membuat masalah. Mereka adalah
Feby, Jimmy, Indra, dan Eep. Leader / ketua dari geng mereka adalah Feby.
Hampir semua siswa
disekolah itu takut pada mereka, karena mereka memang sudah terkenal dengan
kenakalan nya sejak kelas 7. Hampir setiap hari mereka membuat ulah disekolah,
tak jarang pula mereka diberi peringatan oleh guru, tetapi mereka tidak pernah
mendengarkan peringatan yang diberikan guru mereka. Mereka paling tidak suka
murid baru apalagi jika murid baru itu culun, mereka pasti tak segan – segan
untuk selalu mengerjainya.
Sampai
di suatu pagi, Feby, Indra, Jimmy, dan Eep sedang duduk di luar kelas dan
mengobrolkan sesuatu. Tiba – tiba wali kelas mereka datang, dan mereka pun
segera masuk kelas.
Bu guru :
“Selamat pagi anak – anak” (berjalan memasuki kelas sambil membawa tas
ditangannya dan meletakkannnya di meja)
Murid – murid : “Selamat pagi bu!” (dengan kedua
tangan dilipat dan diletakkan di meja)
Bu guru :
“Pagi ini kita kedatangan murid baru. Dia pindahan dari desa. Ayo silahkan
masuk nak!” (berdiri didepan kelas sambil mempersilahkan masuk murid baru itu)
( Murid baru itu pun memasuki kelas
)
Dewi Marwati :
“Hai teman – teman , perkenalkan nama saya Dewi Marwati. Saya pindahan dari desa. Senang bisa satu sekolahan dengan kalian, semoga kalian
bisa menerima saya sebagai teman
kalian ya” (dengan wajah ceria dan sangat percaya
diri)
Feby :
(tertawa dengan terbahak-bahak) “Apa? Berteman dengan kamu? Ishhh mana mungkin
aku mau berteman dengan murid baru kampungan seperti kamu?Gak banget! Setuju gak temen – temen?”
Indra :
“Haha, Iya tuh bener banget mana mungkin ada yang mau berteman dengan orang kampungan kaya dia?” (dengan nada
merendahkan)
Bu Guru :
“Eh sudah – sudah. Kalian itu bisanya hanya merendahkan orang saja! Kalian sendiri juga kan belum tentu lebih
baik dari Dewi” (Dengan nada sedikit
tinggi)
Dewi Marwati :
(hanya tertunduk)
Bu Guru :
“Kamu duduk dengan Feby aja ya, kebetulan bangku itu kosong” (menunjuk ke arah bangku tempat Feby duduk)
Feby :
(Kaget) “Apa? Dia duduk sama saya bu? Ih gak mau ah bu”
Bu Guru :
“Sudah, jangan banyak protes! Mau ibu keluarkan dari kelas?” (Dengan nada tinggi dan sedikit mengancam sambil
memukul meja dengan menggunakan penggaris)
Feby :
“Ahh, yaudalah terserah ibu!” (dengan wajah kesal dan sambil memukul meja)
Bu Guru :
“Ayo Dewi, silahkan duduk”
Dewi Marwati :
(tersenyum) “Baik bu, Terimakasih”
(Pelajaran
pun di mulai, Bu Guru mulai menerangkan materinya, murid - murid
memperhatikannya. Sampai tak terasa bel tanda instirahat berbunyi. Dan Bu guru
pun segera mengakhiri pelajarannya nya)
Bu Guru :
“Baik anak – anak, kita akhiri pelajaran Bahasa Indonesia untuk hari ini.
Selamat siang” (hendak keluar dari kelas)
Murid – murid : “Selamat siang, terimakasih bu”
(Feby,
Indra, Jimmy, dan Eep pun keluar kelas. Tetapi Dewi Marwati masih tetap duduk
di bangkunya. Farhan, Indri, dan Dewi Kusumah tiba – tiba menghampiri Dewi
Marwati)
Farhan :
“Hai, kenalin nama aku Farhan” (mengajak Dewi bersalaman)
Dewi Marwati :
(tersenyum) “Hai juga, iya farhan” (berselaman dengan Farhan)
Indri :
“Hai, namaku Indri” (Mengajak Dewi bersalaman)
Dewi Marwati :
“Iya,salam kenal Indri” (Bersalaman dengan Indri)
Dewi Kusuma : “
Kenalin juga, nama aku Dewi Kusumah”
Dewi Marwati :
“Wah, nama kita sama ya Dewi” (Tersenyum)
Dewi Kusuma :
(tertawa) “iya ya”
Farhan :
“Kita ke kantin yuk?”
Indri :
“yuk, aku udah laper nih” (mengusap – ngusap perutnya)
Dewi Marwati :
“Boleh, tunggu ya aku beresin buku dulu” (memasukan buku ke dalam tas)
Farhan :
“Ok”
(Setelah
itu, Dewi Marwati, Dewi Kusumah, Indri, dan Farhan pun menuju ke kantin.
Kebetulan, Feby, Indra, Jimmy dan Eep juga sedang berada di kantin. Dari
kejauhan, Feby dan teman - temannya yang sedang duduk sambil memakan makanan
melihat Farhan, Dewi Marwati,Indri dan Dewi Kusumah yang sedang berjalan ke
arah kantin)
Feby :
“Waah, ada duo Cupu sama temen - temennya tuhh, kita kerjain yuk!” (dengan
ekspresi senang)
Jimmy : “Ngerjain mereka? Gimana
caranya? (dengan wajah bingung)
Eep : “Iya, gimana caranya?”
Feby : “Lihat aja nanti” (sambil
tersenyum jahat)
Eep & Jimmy : “Yaudah” (masih dengan wajah bingung)
(Ketika
Farhan,Dewi Marwati, Dewi Kusumah,dan Indri sudah di kantin dan hendak melewati
Feby, Indra, Jimmy, dan Eep, tiba – tiba Dewi Marwati terjatuh karena
tersandung kaki Feby. Feby memang sengaja mengedepankan kakinya, agar salah
satu dari Dewi Marwati dan Farhan terjatuh)
Dewi Marwati : “Aduhhh” (sambil terjatuh)
Feby : (tertawa terbahak – bahak)
“makanya, kalo jalan tuh pake mata dong!”
Indra : (tertawa juga) “iya, makanya kalo jalan tuh lihat –
lihat dong!”
Dewi Kusuma :”Kamu gak apa – apa wi?” (sambil membantu Dewi
berdiri)
Dewi Marwati :
“A..aku gak apa – apa ko Dew” (sambil berdiri dan menepuk – nepuk tangannya karena banyak debu)
Indri :
“Ada yang luka nggak?” (membantu Dewi membersihkan debu di tangannya)
Dewi Marwati :
“Gak ko, gak ada. Aku gak apa – apa”
Eep :
“Kasih tau tuh, temen kamu. Kalo jalan tuh liat – liat!!”
Jimmy :
“Iya, bener tuh!!”
Feby :
(masih tertawa terbahak- bahak )
Dewi Kusuma :
“Kalian keterlaluan banget sih! Kasian kan Dewi jadi jatuh!”
Indra :
“Itu kan masalah kalian, bukan masalah kita!”
(Tiba
– tiba bel tanda usai istirahat pun berbunyi. Feby, Indra, Jimmy, dan Eep pun
segera meninggalkan Farhan, Dewi Marwati, Dewi Kusumah, dan Indri)
Feby :
“Udah bel tuh, ke kelas yuk!” (sambil hendak bangun dari tempat duduknya)
Jimmy :
“Yaudah yuk, sekarang kan pelajaran matematika, nanti dimarahin sama bu Guru
lagi kalo telat!”
Eep & Indra :
“Iya bener”
Farhan :
“Eh tunggu kalian! Tanggung jawab dong hey!” (Berteriak ke arah Feby dan teman - temannya)
Feby :
“Emang aku pikirin!” (sambil berlari dan menoleh ke belakang ke arah Farhan,Dewi Marwati, Dewi Kusumah, dan
Indri)
Indri :
“Ih dasar ya mereka keterlaluan banget sih”
Dewi Marwati :
“Udah, udah... aku gak apa – apa ko”
Farhan :
“Yaudah yuk, kita ke kelas”
Dewi Kusuma :
“Iya yuk”
(Dewi
Marwati, Farhan, Dewi Kusumah, dan Indri pun
berjalan menuju kelasnya. Mereka mengikuti pelajaran matematika seperti
biasa. Sampai tak terasa, bel waktunya pulang pun berbunyi. Dewi Marwati yang
masih duduk di bangkunya bersama Feby, tiba - tiba dihampiri oleh Dewi Kusumah,
Indri, dan Farhan)
Dewi Kusuma :
“Pulang bareng yuk wi”
Dewi Marwati :
“Yuk, tapi aku mau ke toilet dulu bentar ya. Aku kebelet nih”
Indri :
“Yaudah, aku anterin”
Dewi Marwati :
“Eh, gak usah. Aku bisa sendiri ko” (sambil berjalan meninggalkan Indri, Dewi Kusumah, dan Farhan yang masih di dalam
kelas)
(Feby
yang saat itu mendengar obrolan Dewi Marwati dan teman – temannya tiba – tiba
merencanakan untuk mengerjai Dewi Marwati lagi)
Feby :
“Kita ke toilet yuk.. aku punya rencana bagus nih buat ngejailin si cupu lagi” (menghampiri sambil berbisik pada teman
– temannya)
Indra :
“Ko harus ke toilet?” (Dengan bingung)
Feby :
“Udah deh, kamu ikutin aku aja” (sambil berjalan keluar kelas dan menuju toilet)
Indra, Eep, Jimmy : (Berjalan mengikuti Feby dari
belakang)
(Sesampainya
Feby, Indra, Jimmy dan Eep di toilet, mereka bersembunyi dibalik tembok dan
menunggu Dewi Marwati datang. Tidak lama kemudian, Dewi Marwati pun datang dan
masuk ke toilet)\
Feby :
“ Tuh si cupu datang juga” (menunjuk ke arah Dewi)
Jimmy :
“Emang kita mau ngapain?”
(Feby
pun berjalan ke arah toilet yang dimasuki Dewi Marwati. Indra, Eep, dan Jimmy
mengikutinya dari belakang)
Feby : (tertawa pelan – pelan sambil
menguncikan pintu toilet)
Eep : “Dapet dari mana kamu Feb
kunci itu?”
Feby : “Dari penjaga sekolah”
Eep : “Ko bisa? Tapi, apa ini ga
keterlaluan ya?” (dengan wajah sedikit bingung)
Feby :
“Ya bisa dong, engga lah. Ini baru permulaan! yuk pulang, mumpung belum ada orang nih, takut ketauan” (sambil
berjalan)
Indra& Jimmy : “Yaudah yuk” (Berjalan mengikuti
Feby)
(Ketika
Dewi Marwati hendak membuka toilet, pintu toiletnya memang susah dibuka. Dan
Dewi Marwati pun teriak – teriak meminta tolong)
Dewi Marwati :
“Loh, ko susah sih dibukanya? Tolong!!! Tolong!!! Tolong bukain pintu nya!!”
(berteriak sambil mengetuk pintunya dengan keras)
(Tak
sengaja penjaga sekolah berjalan melewati toilet. Penjaga sekolah pun mendengar
teriakan Dewi, lalu berusaha menolongnya)
Penjaga sekolah :
“Ada orang di dalam?” (sambil mendekati pintu toilet tempat Dewi berada)
Dewi Marwati :
“Tolong bukain pintunya pak! Tolong!!!” (Berteriak dan masih mengetuk – ngetuk
pintunya dengan keras)
Penjaga sekolah :
“Siapa itu yang di dalam? Tunggu, bapak ambil kunci toiletnya dulu neng”
(Berlari untuk mengambil kunci toilet)
(Setelah itu, penjaga sekolah pun datang
kembali untuk membukakan kunci)
Penjaga sekolah :
“Tenang neng” (sambil membuka kunci pintu toilet)
Dewi Marwati : “Makasih pak, makasih”
Penjaga sekolah :
“Loh ko bisa kekunci gini sih neng?” (Dengan nada heran)
Dewi Marwati :
“Gak tau pak, tadi tiba – tiba pintu nya gak bisa dibuka pak”
(Tiba
– tiba Farhan, Dewi Kusumah, dan Indri datang menghampiri penjaga sekolah dan
Dewi M)
Dewi Kusumah :
“Ko lama banget sih, ke toiletnya?” (Heran)
Dewi Marwati :
“Tadi ada yang ngunci aku dari luar”
Farhan :
“Siapa yang ngunci kamu dari luar? Keterlaluan banget” (sambil kesal)
Indri :
“Paling juga Feby sama temen – temennya tuh!! Mereka kan jahil!”
Dewi Marwati :
“Yaudalah biarin aja, mendingan kita pulang aja yu sekarang, udah sore juga
nih”
Farhan, Dewi K, & Indri : “Yaudah yuk”
Penjaga sekolah :
“Yaudah, kalian hati – hati ya pulangnya”
Dewi Kusumah :
“Iya pak, makasih”
(Mereka pun pulang ke rumah masing – masing. Keesokan
harinya sebelum pulang sekolah, Feby, Indra, Eep, dan jimmy dipanggil kepala
sekolah ke ruangannya. Disana juga sudah ada Dewi Marwati dan Guru wali kelas
mereka)
( Sesampainya mereka di ruang guru)
Kepala Sekolah :
“Apa benar kalian sudah menguncikan Dewi di toilet kemarin?” (Dengan menatap
Feby dan teman- temannya)
Indra :
“Bukan bu, bukan”
Bu Guru :
“Kalian itu memang anak – anak yang nakal ya!” (memarahi Feby dan teman –
temannya)
Feby :
“Iya bu kita ngaku salah” (Tertunduk)
Kepala sekolah :
“Keterlaluan sekali kalian!! Untung kemarin ada penjaga sekolah yang nolongin
Dewi, kalo tidak ada bagaimana?Mungkin sampai sekarang Dewi masih terkunci di
toilet!” (dengan nada tinggi sambil berdiri dari tempat duduknya)
Bu Guru :
“Apa kalian tidak memikirkan terlebih dahulu apa akibat perbuatan kalian ini?”
Eep :
“Iya bu, kami menyesal telah melakukan itu pada dewi, maafin kita bu”
Jimmy :
“Iya bu maafin kita”
Kepala sekolah :
“awas saja ya, jika nanti kalian melakukan hal seperti ini lagi, ibu tidak akan
segan – segan untuk mengeluarkan kalian
dari sekolah ini!! Mengerti kalian!” (dengan nada tinggi dan sedikit mengancam)
Feby :
“Iya bu, kami tidak akan mengulanginya lagi” (masih tertunduk)
Kepala Sekolah :
“Yasudah, ayo kalian minta maaf pada Dewi”
Feby :
“Baik bu, Dewi maafin kita yaa, kita udah jahat sama kamu. Maafin ya”
Dewi M :
“Iya gak apa – apa ko. Aku udah maafin kalian” (tersenyum)
Eep :
“Makasih ya Dewi”
Jimmy :
“Iya, makasihh ya Dewi kamu udah mau maafin kita”
Dewi M :
“Iya sama- sama”
Kepala Sekolah :
“Nah, kalo kalian akur begini kan seneng ngelihatnya” (tersenyum)
Bu Guru :
“Yasudah, sekarang kalian kembali ke kelas!”
Feby,Indra,Eep,Jimmy : “Baik bu” (sambil hendak
keluar dari ruang Kepala Sekolah)
dan Dewi Marwati
(Sejak kejadian itulah, Feby, Indra, Jimmy,
dan Eep mulai berubah sikapnya. Mereka menjadi lebih baik, dan tidak suka
memandang orang rendah lagi)
>>>TAMAT<<<
Sekian Drama Yang saya buat, maaf kalau masih banyak kekurangannya, semoga bisa membantu dan bermanfaat bagi teman - teman semuaa :)
#Thanks For Reading sobattt :*